SURAKARTA – Institut Islam Mambaul Ulum (IIM) Surakarta menggelar kegiatan Masa Ta’aruf dan Keakraban (MASTAKA) 2024 bagi 214 mahasiswa baru. Acara yang berlangsung selama tiga hari ini dirancang sebagai ajang pengenalan kampus sekaligus sarana pengkaderan Organisasi Mahasiswa (ORMAWA).
MASTAKA 2024 dilaksanakan dengan format yang unik, yaitu satu hari di kampus pusat IIM Surakarta dan dua hari di Bumi Perkemahan Wahana New Sekipan Kalisoro Tawangmangu. Kegiatan ini menggabungkan unsur akademik, sosial, dan petualangan alam untuk memberikan pengalaman komprehensif bagi para mahasiswa baru.
Mukhlis FR, S.Ag. M.S.I., Wakil Rektor Bidang III Kemahasiswaan IIM Surakarta, menjelaskan, “MASTAKA bukan sekadar orientasi biasa. Ini adalah proses ta’aruf yang mendalam, di mana mahasiswa tidak hanya mengenal kampus, tetapi juga values dan semangat yang kami usung di IIM Surakarta.”
Beberapa highlight dari kegiatan MASTAKA 2024 meliputi:
Hari Pertama (Kampus Pusat):
- Pengenalan visi, misi, dan fasilitas kampus
- Diskusi Wawasan Kebangsaan
- Kuliah umum dari pimpinan IIM Surakarta, akademik, Sarana Prasarana, Anggaran dan Sumber Daya manusia
- Pelayanana adminitrasi akademik dan kemahasiswaan
Hari Kedua dan Ketiga (Bumi Perkemahan Wahana New Sekipan):
- Outbound dan team building
- Sesi motivasi dan leadership
- Pengenalan dan simulasi kegiatan ORMAWA
- Malam keakraban dan api unggun
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari internal IIM Surakarta maupun eksternal. “Kami mengundang para praktisi, motivator, Universitas Sebelas Maret dan Praktisi, salah satu Intitusi Pamerintah dalam hal ini Kesbanpol Kota Surakarta, Daryono, SE selaku Kabid Kesbangpol dalam uraian materinya tantangan kontemporer dalam pengamalan Pancasila. “Globalisasi dan revolusi digital membawa tantangan baru bagi implementasi Pancasila. Kita melihat meningkatnya polarisasi di media sosial, penyebaran informasi yang tidak bertanggung jawab, dan erosi nilai-nilai kebangsaan. Merawat Pancasila berarti juga menjaga ruang digital kita agar tetap sehat dan produktif,” jelasnya.
Salah satu peserta, Ahmad (18), mahasiswa baru Fakultas Tarbiyah Prodi PAI, mengungkapkan antusiasmenya, “MASTAKA memberi kami kesempatan untuk mengenal kampus dan teman-teman baru dalam suasana yang menyenangkan. Saya jadi lebih bersemangat untuk memulai perkuliahan.”
Sementara itu, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IIM Surakarta, Rozin Arfianto, menekankan pentingnya MASTAKA untuk pengkaderan ORMAWA. “Melalui kegiatan ini, kami bisa mengenalkan berbagai organisasi mahasiswa dan menjaring bibit-bibit unggul untuk menjadi kader ORMAWA ke depannya,” ujarnya.
Drs. H. Syamsudin, M.S.I., Ketua Senat IIM Surakarta, dalam sambutannya di hadapan mahasiswa baru dan rektor terpilih menyatakan, “MASTAKA bukan hanya tentang pengenalan kampus kepada mahasiswa baru, tapi juga momen penting bagi kita semua untuk meneguhkan komitmen dalam mewujudkan visi IIM Surakarta sebagai pusat keunggulan pendidikan tinggi Islam.”
Rektor Terpilih IIM Surakarta, Edy Muslimin, S.Ag. M.S.I., dalam sambutannya menyampaikan harapan agar MASTAKA dapat menjadi langkah awal yang baik bagi mahasiswa baru. “Semoga melalui MASTAKA ini, kalian tidak hanya siap secara akademis, tetapi juga memiliki semangat untuk berkontribusi aktif dalam kehidupan kampus dan masyarakat, mengutip Pernyataan pidato Bung Karno, “Berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia,” mengandung makna yang mendalam dan masih relevan hingga saat ini. Mari kita uraikan beberapa aspek penting dari ungkapan ini Kekuatan Pemuda, Bung Karno menekankan potensi luar biasa yang dimiliki oleh pemuda/mahasiswa. Ia percaya bahwa energi, idealisme, dan semangat pemuda atau mahasiswa dapat menjadi kekuatan penggerak perubahan yang signifikan” pesannya.
Kegiatan MASTAKA ditutup oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Joko Subando, M.Pd. seklaigus memberikan arahandan berharap 258 mahasiswa baru IIM Surakarta telah siap untuk memulai perjalanan akademik mereka dengan semangat keislaman, keilmuan, dan kebangsaan yang menjadi ciri khas IIM Surakarta. Seusuai dengan tema Integrasi ilmu dan spiritual mewujudkan generasi rahmatan lil’alamin. Ujarnya.
Penulis : Dr. Sukari, M.Pd.I